Di sebuah kota ada seorang pria yang menanam pohon berduri ditengah
jalan. Walikota sudah berulang-ulang memperingatkannya agar memotong
pohon berduri itu. Setiap kali diingatkan, orang itu selalu mengatakan
dipotong besok hari. Namun orang itu tidak memenuhi janjinya.
Setelah beberapa tahun orang itu bertambah tua tetapi pohon itu belum
juga dipotong juga. Pohon itu bahkan bertambah besar, tumbuh seiring
waktu. Cabang-cabangnya bertambah tajam dan bertambah besar dan hampir
menutupi jalan. Duri itu tidak saja melukai orang yang melalui jalan
tetapi juga melukai pemiliknya. Sang Pemiliknya kini sangat ingin
memotong pohon itu. Tetapi apadaya usianya sudah sangat tua. Ia menjadi
lemah sehingga tidak mampu lagi untuk memotong pohon yang ditanamnya
sendiri.
Dalam hidup ini, kita sudah banyak sekali menanam pohon berduri di
dalam hati kita, duri-duri itu tidak saja menusuk orang lain tetapi juga
menusuk diri kita sendiri. Ambillah kapak, potonglah seluruh duri itu
sekarang juga, sebelum kita kehilangan tenaga sama sekali.
Pohon berduri dalam hati adalah penyakit-penyakit hati seperti
kebencian, marah, dengki, hasad di dalam diri kita. Bersamaan
bertambahnya umur meningkat pula kekuatannya. Tak ada lagi waktu yang
lebih tepat untuk menebang pohon berduri dihati kita selain saat ini.
Esok hari, penyakit hati itu akan semakin kuat sementara tenaga kita
bertambah lemah. Tak ada lagi daya kita untuk menghancurkannya.
Posting Komentar